TsaKaizenConsulting.com – Produk pangan merupakan komoditas yang sangat diperlukan untuk menunjang kelangsungan hidup manusia, oleh karena itu komoditas pangan harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan harus memberikan jaminanan keamanan pangan. Produk pangan sangat rentan sekali terhadap kontaminasi atau tercemar oleh cemaran biologis, kimia, atau benda padat seperti pasir, tanah, pecahan kaca dan lain-lain yang dapat mencelakakan konsumen yaitu membahayakan kesehatan hingga menyebabkan kematian.
Dalam Industri pangan (yang meliputi semua organisasi dalam rantai makanan dari proses pengolahan dari pertanian hingga ke proses konsumsi oleh pelanggan) banyak ditemui masalah yang berkaitan dengan “food borne illness” atau penyakit yang disebabkan karena makanan maka jika perusahaan memiliki produk yang bermutu namun terkontaminasi maka sudah pasti tidak akan memuaskan konsumen yang berujung pada perusahaan akan ditinggalkan oleh konsumen dan beralih ke perusahaan pesaing sehingga sangat dibutuhkan Jaminan Keamanan Pakan yang dapat menjamin Keamanan Pangan dari produk yang dihasilkan. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Keamanan Pangan telah menjadi salah satu isu sentral dalam perdagangan produk pangan sehingga mendapat perhatian serius dari pemerintah. Hal ini ditandai dengan telah diterbitkannya PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan yang merupakan penjabaran dari UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. Peraturan ini kemudian ditindaklanjuti dengan pencanangan Sistem Keamanan Pangan Terpadu. PP No. 28 tahun 2004 tersebut mengamanatkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mempunyai kewenangan dalam pengaturan dan atau penetapan persyaratan, standar, keamanan pangan olahan dan ritel.
Oleh karena itu perlu dilaksanakan suatu proses berkelanjutan secara terencana, sistematis, terintegrasi dan konsisten untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari seluruh proses yang fokus pada keamanan pangan menuju kepuasan pelanggan berdasarkan standar Internasional sehingga mampu meningkatkan nilai kompetisi dan image melalui implementasi Sistem Manajemen Kemanan Pangan (Food Safety Management System) berbasis pada ISO 22000:2005
Sasaran Implementasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000
- Menjamin Keamanan Pangan
- Memproduksi produk pangan yang aman setiap saat.
- Memberikan bukti sistem produksi dan penganganan produk yang aman.
- Memberikan rasa percaya diri pada produsen akan jaminan keamanannya.
- Memberikan kepuasan pada pelanggan akan konformitasnya terhadap standar nasional maupun internasional
- Mencegah kasus keracunan pangan, sebab dalam penerapan sistem HACCP bahaya-bahaya dapat diidentifikasi secara dini, termasuk bagaimana tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangannya.
- Mencegah / mengurangi terjadinya kerusakkan produksi atau ketidakamanan pangan, yang tidak mudah bila hanya dilakukan pada sistem pengujian akhir produk saja.
- Dengan berkembangnya HACCP menjadi standar internasional dan persyaratan wajib pemerintah, memberikan produk memiliki nilai kompetitif di pasar global.
- Memberikan efisiensi manajemen keamanan pangan, karena sistemnya sistematik dan mudah dipelajari, sehingga dapat diterapkan pada semua tingkat bisnis pangan.
- Menjamin bahwa proses realisasi produk yang dilaksanakan sesuai dengan Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang ditetapkan (monitoring kesesuaian) dan meningkat secara berkesinambungan.
- Menjamin keamanan pangan dari kontaminasi fisika, biologi dan kimia yang berbahaya guna mendapatkan kepuasan pelanggan.sehingga meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
- Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh penting pada suatu organisasi dan para pelanggan dan kebenaran pengujian produk.
- Menunjukkan komitmen organisasi untuk fokus kepada Keamanan Pangan.
- Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – dengan konsistensi secara sungguh-sungguh dan kemampu-telusuran produk yang diproduksi.
- Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan – dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
- Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan.
- Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan – termasuk para karyawan, pelanggan dan rekanan Meningkatkan kesempatan untuk memasuki pasar global.
Manfaat Mengimplementasikan ISO 22000
Tentu Anda akan bertanya, apa manfaat/benefit yang didapat ketika mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan? Berikut manfaat yang akan Anda rasakan ketika konsisten mengimplementasikan ISO 22000, seperti berikut ini:
- Terciptanya kesadaran keamanan pangan di lingkungan internal perusahaan.
- Meningkatkan Brand Image dan Value Added perusahaan sehingga meningkatkan nilai jual dan potensi pengembangan bisnis yang lebih besar.
- Tercapainya Kepuasan pelanggan yang dapat menambah repeat order.
- Internal Control yang kuat dalam menjamin seluruh proses terlaksana sesuai dengan standar mutu & keamanan pangan yang dipersyaratkan.
- Menjamin Kemanan produk pangan yang diproduksi sehingga terbebas dari kontaminasi biologi, fisika dan kimia.
Sekali lagi manfaat diatas akan Anda peroleh atau rasakan ketika Anda benar-benar dan konsisten mengimplementasikan ISO 22000.
Tsa Kaizen Consulting merupakan konsultan dan training Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 yang sudah berpengalaman membantu kliennya mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan dari Badan Sertifikasi ternama.
Untuk mendapatkan penawaran khusus tentang konsultasi dan training Sistem Manajemen Keamanan Pangan bisa menghubungi ke WA. 081361454283 atau email ke technical.support@tsakaizenconsulting.com atau deasy@tsakaizenconsulting.com